
Suara. com – Seorang perempuan di Jepang menjelma pasien Covid-19 pertama di dunia yang menerima cangkok paru-paru dari pendonor hidup.
Sang pasien menerima periode paru-paru dari putra serta suaminya setelah mengalami kegagalan organ karena kerusakan akibat virus corona.
Tim dokter di Kyoto berharap perempuan itu mau sembuh total dalam kaum bulan.
Daftar tunggu untuk transplantasi paru utuh porakporanda yang melibatkan organ sejak pendonor yang telah meninggal – sangat panjang di Jepang maupun di tempat-tempat lain.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Kemarin, Kasus Covid-19 di Jakarta Tambah 1. 239 Orang
Prosedur transplantasi paru dalam Rumah Sakit Universitas Kyoto menghabiskan waktu sekitar 11 jam. Baik donor maupun pasien dalam kondisi stabil, kata dokter.
Puluhan pencangkokan paru-paru pada pasien Covid-19 telah dilakukan di China, Eropa, dan Amerika Serikat dengan menggunakan organ dibanding pendonor yang telah meninggal dunia, tetapi pasien sanggup menunggu sampai bertahun-tahun pada Jepang, kata pihak panti sakit.
Ketika jelas kalau sang pasien – dengan tidak memiliki kondisi kesehatan tubuh bawaan – membutuhkan transplantasi paru-paru untuk bertahan tumbuh, putra dan suaminya memutuskan untuk menyumbangkan sebagian lantaran paru-paru mereka. Mereka diperingatkan akan risiko kesehatan akibat penurunan kapasitas paru-paru.
Profesor Hiroshi Date, seorang ahli bedah toraks yang memimpin operasi itu, berkata kepada Kyodo News: “Saya rasa ada banyak harapan untuk perawatan ini, karena ia menciptakan opsi baru. ”
Baca Selalu: Kisah Sopir Bus Sekolah yang Bekerja Antar Pasien Covid-19 di Kala Pandemi